Terimakasih Atas Kunjungannya

Senin, 14 Maret 2011

Memburu Senja

Memburu Senja

Terjebak dalam senja
Menanti sang surya terlelap
Hari ini
Malam sudah di ujung waktu
Bulan mengintip malu-malu
Burung gereja berbondong-bondong
Mengayunkan sayap
Penuh lemas
Sisa berpetualang di alam raya
Begitu juga
Anak cucu adam
Dengan sukarela
Perpadat-padat di jalan
Hanya sekedar ingin menjejak lantai rumah
Dari mengejar isi perut
Sisa-sisa tenaganya Terhamburlah di jalan
Bersama itu pula bumi semakin membara
Sore itu
Ku dengar harapan abang sopir
Harapan mengais rupiah
Dari buruh-buruh pabrik
Ditengah bisingnya metropolitan
Klakson-klakson itu Mewakili harapannya
Harapan anak bininya bisa makan enak malam ini
Senja semakin merapat
Burung hantu mulai berseru
Siap mengantarkan malam Ke hadapanku
Burung gagak menjerit lepas
Seolah tak mau kalah
Oleh ribuan mesin di senja itu
Aku hanya diam terpaku
Tenggelam dalam oranye di ufuk barat itu
Berharap akan ku nikmati senja ini ribuan kali lagi
Hingga nafas enggan lagi mengalir di tubuhku
Mataku tetap terkunci
Di indahnya senja itu
Subhanallah...
Adzan telah bergema Menjemputku menghadap Maha Pencipta
-RK-
Rizal Kumaini, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar