Terimakasih Atas Kunjungannya

Sabtu, 21 November 2009

GREEN REVOLUTION

GREEN REVOLUTION
Green revolution is world good production doubled with the introduction of a new approach to agriculture. The “Green Revolution” no longer appear to be successful. There are a number reason for this. One reason lies in the expense of the new farming methods. Many farmers can’t afford to buy all the chemicals and equipment. Erosion is another reason for the lower grain production. The large scale farming of a single crop creates the perfect conditions for erosion. Beside that, chemical have other effects that are expensive in the long run. They flow into the ground water, causing pollution and health problems. Finally, the “Green Revolution” has brought about social and political conflict that has interfered with food production. Clearly, it is time to question the methods of the green revolution. Governments and farmers need to find new methods that will better meet the needs of the world’s hungry people and will also be less destructive.


Sabtu, 14 November 2009

Decrease Birth Rate

Decrease Birth Rate
By: Rizal Kumaini (2309100066)
Thomas Robert Maltus say “Increase of society amount like geometry line, and increase of food production amount like arithmetic line”.. This statement will make us worried in future, if increase of society more than increase of food production amount. The shadow of famine will always become ghost to us. So, it is needed great solution for minimizing birth rate of society. These are three ways that will be explained for minimizing birth rate, announce KB programs, postpone married time, and decide children duty.
Announce KB programs have function to limit children amount in a family. KB (Family Planning) is an Indonesia government programs which compel in family have two children only. That has purpose in order to society birthrate can be controlled. If in one of family has had two children, so reproduction process of this couple will be stopped with many kind safety ways. Every month, government will give facilities in order to KB programs can be done. But, in fact, this ways doesn’t get positive response from society now. It is caused society thinks this activity isn’t give advantages.
Postpone of married time also can increase birthrate. This statement can assumption to married in ideals age. Why? Because in young age, they only think about happiness and doesn’t think the effect in future. Beside that, if they married in young age, automatic they have reproduction phase more than ideals age. Government contend it with decide limited age of person that may get married. But, this regulation doesn’t get positive response. Because the teenager that have labile emotion only think about happiness. Free sex is thought as usual activity in teenager world. If pregnancy have happened, they must married in that time. Other problems appear cause culture in one of community that allow married in young age is one of habit in that community.
The way that use in korea now is give subsidy for family that have enough children and decide children duty for family that have more children. In this way, each family must think about economic condition before decide to have more children. Beside family burden increase, they also must pay children duty every increased children.
From the explain above, we can choose one of way that give great solution to decrease birth rate in the world, generally and Indonesia.

Rabu, 07 Oktober 2009

Learning Style

Learning Style

Every learner have different quantity to adsorb the lesson. In specific condition some learner can adsorb full content of a lesson and there are also cannot adsorb the content of a lesson. All of them can happen because each learner have different learner style and technique. Someone who have one of learning style usually have problem t adsorb the content of a lesson from other technique.So,learning style give great influence to adsorb the content of a lesson. Based on research,learning style of learner are devided into Visual learning style, Auditory learning style, and kinesthetic learning style.
For visual learners, eye’s have main role in learning activity. Because these learners need to see the teachers body language and facial expresson to fully understand the content of a lesson. They like to sit in front, in order to can see clearly. They may think in picture and learan best from visual displays including :diagrams, illustrated text book, overhead transparencies,videos, flipcharts, and hand outs. Visual learners have some characteristic talk quickly, more remember something that their see than their hear, like to read, and many other . From the characteristic has be mentioned , these are strategy to support learn process, for example teacher prefer using images, pictures, colours, and map to give information.
Learners who has auditory style use their ears to get success in their learning. They learn best through verbal nlectires, discussion, talking things through and listening to what others have to say. They like to talk to theirselves when they do somethings , usually have problem in visual works, can repeat and duplicate tone of voice are characteristic of auditory learner s. They incline to learn by heart easily with read loudly and listen the cassette. The teachers prefere give more attention to their student’s hearing.
Kinesthetic persons learn best through a hands on approach, actively exploring the physical world around them.Student who have this learning style learn through moving, touching, and doing something. They may find it hard to sit still for long periods and may become distracted by their need for activity and exploration. Learner have characteristic talk slowly,learn through manipulated and practice, use finger to point when raed,have problem in writing,and many other.
Learning style have great effect to learning success of learners,if they are given strategy that suitable with their learing style. Learning style hanging of learners. It means, every persons have different learning style. How about your style?


more....

Selasa, 22 September 2009

Tepung Kulit Pisang sebagai Pengganti Tepung Terigu

Tepung Kulit Pisang sebagai Pengganti Tepung Terigu
Tumbuh-tumbuhan hutan tropika adalah sumber yang sangat kaya akan senyawa-senyawa kimia berkhasiat atau bioaktif.Senyawa-senyawa yang terkandung dalam tumbuhan tersebut sangat potensial sebagai sumber bahan baku dalam pengolahan bahan makanan,misalnya tanaman pisang.Ttnaman pisang tersebar hampir di seluruh wilayah di indonesia.Tapi umumnya masyarakat hanya mengkonsumsi atau memakan buahnya saja dan membuang kulitnya karena dianggap sebagai sampah(limbah kulit pisang).Apabila limbbah kuli pisang tersebut dibiarkan begitu saja,maka tidak menuutup kemungkinan untuk terjadinya penumpukan sampah atau limbah kulit pisang.
Melihat kenyataan dan membayangkan dampak dari masalah tersebbbut,maka harus dicari solusi yang tepat.Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan dan mengolah limbah kulit pisang tersebut lebih lanjut menjadi suatu bahan yaang bermanfaat,misalnya dalam pembuatan bahan pangan.Kandungan karbohidrat sebesar 18,50% menyebabkan kulit pisang berpotensi sebagai sumber pati untuk pembuatan mie.Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia Timmur dan Asia Tenggara(www.bogasari.com,2008).
Dengan adanya pemanfaatan kulit pisang menjadi tepung,penulis berharap tepung kulit pisang bisa mensubtitusi tepung terigu yang harganya senantiasa naik.Oleh karena itu,penulis tertarik untuk mengangkat tema mengenai pemanfaatan sumber daya kulit pisang menjadi pati sebagai subtituen tepung terigu dalam pembuatan mie,sebagai alternatif bahan pangan yang dapat dikonsumsi,dan juga untuk mengurangi jumlah sampah.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menggali potensi limbah kuliit pisang sebagai sumber pati dan menggali kemampuan pati kulit pissang ssebagai subtituen tepung terigu dalam pembuatan mie.
Pisang memiliki banyak kandungan-kandungan yang berguna bagi tubuh.Daging buahnya sebagai makanan yang mengandung tiga jenis gula alami yaitu sukrosa,fruktosa,ddan glukosa yang dikombinasikan ddengan fiber.Sedangkan dalam kulitnya ternyata memiliki kandungan vitamin C,vitamin B,kalsium,protein,68,90% air,18,50% karbohidrat,dan juga lemak yang cukup.Pisang sebagai salah satu tanaman buah-buahan mempunyai potensi besar diolah menjadi tepung sebagai pengganti tepung terigu.Tepung pisang merupakan produk yang cukup prospektif dalam pengembangan sumber pangan lokal.Kulit pisang cukup sesuai untuk diproses menjadi tepung,mengingat komponen utama penyusunnya adalah karbohidrat.
Dalam pembuatan tepung pisang,hanya diperlukan alat-alat yang sederhana dan mudah didapat,misalnya pisau,alat penggiling,dan ayakan.Sedangkan dalam proses pembuatan mie pisang hanya diperlukan 20% tepung pisang dan 80% tepung terigu.Selain mengandung karbohidrat,dalam tepung terigu terkandung protein yang disebut gluten yang memberikan sifat elastis pada mie.Alasan mengapa tepung pisang hanya 200% yang bisa dicampurkan karena kandungan gluten tepung pisang lebih sedikit dari tepung terigu.

SESAL ITU MEMBUNUHKU

SESAL ITU MEMBUNUHKU


“Huaaah….., mata udah nggak bisa di ajak kompromi.” Kata temanku sambil menutup mulutnya dengan tangan.
“Sabar dikit donk. Sebentar lagi pasti udah kelar.” Kataku merespon.
“Udah kelar katamu? Lihat tu masih setumpuk lagi. Si gendut kalau ngasih tugas nggak kira-kira dulu. Mungkin sekarang dia lagi enak-enakan ngorok?”
“Udalah jangan ngeluh terus, nanti malah nggak kelar-kelar. Lagian ini resiko kita sebagai bawahan.”
“Iya sih, tapi jangan seenaknya kayak gini. Ini sih udah keterlaluan.”
Aku hanya tersenyum kacil untuk membalasnya. Aku berpikiran tak ada guna mladeni orang yang sedang kesal. Bisa-bisa aku malah bertengkar. Diapun akhirnya diam setelah tak ada respon dariku. Suasana kembali hening. Hanya terdengar suara langkah jarum jam dalam kesepian.
“Hi...hi...hi...”, suara cekikikan memecah keheningan.
“Masya Allah”, kataku spontan.
“Sory, kaget ya? Ini cuma suara nada deringku”, kata supri merogoh hpnya yang masih cekikikan dalam saku.
Saat supri sedang menerima telepon, aku tetap melanjutkan pekerjaanku yang masih tinggal setengah lagi.
“Innalillahi wa’innaillahirroji'un”, ucap supri kaget.
“Ada apa, Pri?”, tanyaku ingin tahu.
“Mertuaku di Surabaya meninggal, dan sekarang aku diminta istriku pulang dan pergi ke Surabaya malam ini juga.”
“Innalillahi wa’innaillahiroji'un, sudahlah cepat pulang. Kau pasti tahu perasaan istrimu kan?”
“Tapi gimana lagi dengan tugas-tugas ini? Kan belum selesai.”
“Udah nggak apa-apa biar aku yang urus. Lagian urusamu kan lebih penting?”
“Bener nggak apa-apa? Sory banget lho udah ngerapotin kamu lagi.”
“Udah cepet, sebelum aku barubah pikiran lho.”
“Ok, thanks ya. Kamu memang temen sejatiku. Kutinggal dulu ya? Assalamualaikum.”
“Wa'alaikumsalam. Hati-hati ya.”
Suasana sepi kembali. Kini lebih sepi. Yang terdengar Cuma suara napasku yang mulai ngos-ngosan. Rasa kantuk tiba-tiba menyerangku. Awalnya kurasakan hanya sedikit, tapi lama-lama rasa itu semakin telak mengenaiku. Hingga akhirnya aku berada dalam keadaan tak sadarkan diri alias tidur.

Seberkas cahaya kuat membuatku terjaga.
“Masya Allah, aku tertidur.”
Kutatap jam dinding yang jarumnya masih tetap bergerak-gerak seperti kemarin. Tapi saat ini terlihat seolah-olah mengejekku. Angka tujuh kali ini menjadi pilihan jarum pendek. Pandanganku kuputar kearah tumpukan kertas yang seakan berteriak-teriak ingin kujamah. Tanpa pikir panjang, aku segera mengabulkan keinginan kertas-kertas itu satu persatu.
“Alhamdulillah”, ujar lega.
Tugas-tugas itu terselesaikan ketika jarum pendek telah pindah dua angka. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi. Keadaan kantor begitu sepi karena hari ini hari minggu. Setelah itu kusempatkan menjamah benda yang sejak kemarin malam tak terjamah. Handphoneku. Bagitu aku aktifkan serbu pesan singkat datang silih berganti.
Pesan pertama kubuka.
“Ka’ jam segini ko’ lom pulng”
Kuhitung ada empat kali pesan yang sama juga dari pengirim yang sama. “Imelda” adik perempuanku.
“Asslm Woe... boz!! Gmn acra mancingx? Jd g’”
Dari pengirim beridentitas “Joy”
“Astghfirullah, aku kan punya janji sama temen-temenku jam sepuluh.” Secara langsung pandanganku kusorotkan pada jam dinding saat itu menunjukan 46 menit meninggalkan jam 9. Aku bergegas keluar menuju kendaraanku.
Lalu lintas hari ini cukup lengang. Tak begitu banyak kendaraan pribadi yang keluyuran. Aku memutuskan pulang dahulu dan meminta teman-teman menjemputku di rumah. Saat hampir melewati depan rumah supri, ku saksikan dari kejauhan banyak orang keluar masuk mengenakan pakaian serba hitam. Aku sempat berpikiran kalau mertua Supri yang meninggal dibawa kesini dan akan di makamkan di kota ini juga. Kucari nama “Joy” di buku teleponku,
“Assalamualakum Joy. Sory kemarin hpku nggak kuaktifkan.”
“Walaikumsalam. Nggak apa-apa Bob, aku ngerti kalau kamu super sibuk. Terus mancingnya jadi nggak?”
“Sory Joy, kali ini aku nggak bisa lagi. Aku sekarang mau melayat kerumah temenku. Mertuanya meninggal.”
“Wah, kebetulan kalu gitu. Anak-anak kayaknya juga banyak yang nggak bisa ikut. kalau saja jadi, mungkin Cuma aku, kamu dan si Zombi yang bisa.”
“Kalau gitu kapan-kapan kita bikin acara lagi aja. Udah dulu ya”, Ujarku mengakhiri
“OK.”
Dari dalam rumah Supri kudengar lafalan-lafalan ayat-ayat Qur’an oleh para pelayat. Kuparkir motorku ditempat yang sengaja disediakan untuk para pelayat. Bergegas aku ingin menamui Supri dan istrinya untuk sekedar menyampaikan rasa bela sungkawa.
Diriku bagai disambar petir di siang bolong ketika kulihat ada dua jenazah yang terbaring yang diujung tubuh bagian kepala terpampang foto Supri dan Istrinya. Aku sempat tak mempercayai apa yang sedang kulihat, mungkin ini sisa mimpi burukku kemarin malam. Anggapan itu sirna saat mas Herman. Kakak Supri menyambut kedatanganku dan memperslahkanku memberi penghormatan terakhir pada almarhum Supri dan Istrinya.
“Sulit sekali nomor kamu dihubungi. Ketika kuhubngi nomor telepon rumah katanya kamu belum pulang”, keluh mas Herman.
Keluhan Mas Herman tak ku tanggapi. Pikiranku masih kacau. Antara percaya dan tidak. Mengapa bagitu singkat ini terjadi. Canda tawanya kekesalannya, bahkan makian pada bos kemarin malam masih segar dalam benakku. Waktu itu aku tidak sadar kalau itu adalah senyum, makian, tawa, terakhir kalinya.
Ingin aku memaki diriku sendiri. Ingin aku mengutuk perbuatanku yang seakan-akan menjerumuskan orang lain ke lembah maut. “Mengapa aku menyuruhnya cepat pergi waktu itu. Mungkin itu takkan terjadi jika tak kusarankan cepat pergi.” Pikiran-pikiran itu yang terus mengahatui diriku. Aku belum bisa menerima kenyataan ini. Disela-sela kekacauan muncul bayangan-bayangan kecelakaan delapan tahun silam yang merengut nyawa kedua orang tuaku.
“Yah, paman tadi telepon. Katanya nenek sakit dan ayah sama ibu diminta cepat kesana”, kata kataku ketika ayah dan ibu baru pulang.
“Yaudalah, basok saja.”
“Lho kok besok sih. Kata paman tadi disuruh secepatnya.”
“soalnya ayah nanti malam ada acara rutin di RT kita. Kalu nggak datang apa kata tetangga nanti?”
“Gimana kalau aku yang mewakili. Ayah berangkat saja. Masalah nenek sakitkan lebih penting”
“Bener, kamu mau? Kamu nggak malu ngumpul sama orang tua-tua”, sahut ibu seolah mengejek
Nggak apa-apa kok Bu. Ini demi nenek jugakan. Lagian dari dulu aku pengen tahu apa sih yang di omongin orang tua-tua.”
Yaudah kalu gitu ayah dan ibu berangkat dulu ya, jaga adikmu baik-baik. Kalau kamu mau keluar, titipkan dia dirumah Bu Fitri. Dan yang penting pegang janjimu. Jangan sampai nggak datang.”
“OK, beres pokoknya. Hati-hati ya.”
Tak kusadari itu merupakan pesan terakhir beliau. Saat kuterima telepon dari seseorang dan memberi tahuku ayah dan ibu mengalami kecelakaan. Tubuhku bergetar hebat. Air mata mengalir tak terbendung bahkan aku sempat tak sadarkan diri.
Kini kejadian itu seperti itu terulang lagi dalam hidupku. Kehilangan orang yang sudah kuangap seperti saudaraku sendiri.
“Dasar pembawa sial, kau tega menjerumuskan kami dalam keadaan ini”, suara itu menggema dalam otakku.
“Anak Durhaka! Kau telah membuat kami menderita. Itukah balasanmu pada kami”, kali ini suara yang 8 tahun hilang dari pendengaranku terdengar dengan nada marah.
Samar-samar muncul 2 pasang manusia dalam pandanganku yang saat itu terguncang hebat.  Mereka muncul dengan di balut pakaian serba putih dan melayang di udara. Wajah ke empatnya sudah tak asing dari pengeliahtanku. Ayah, Ibu, Supri, dan Istrinya. Mereka tersenyum sinis.
“Ikutilah kami, jika kau ingin bahagia bersama kami”, kata ayah yang nadanya berlawanan dari sebelumnya.
Tak teduga, mereka berempat melayang-layang menuju kearahku seolah ingin memaksaku
“Tidak........”, Teriakku yang mungkin menbuat orang yang hadir terkejut.
“Pergi... Pergi... Pergi...”
“Ada apa Bob?”, Suara Mas Herman cemas
Tanpa menjawab pertanyaan Mas Herman, aku langsung lari keluar rumah menjauhi empat sosok yang terliahat masih mengejarku. Aku terus berlari tanapa memperhatikan sekelilingku. Mungkin orang disekelilingku sudah menganggap gila. Aku tak tahu dimana sekarang berada. Yang kupikirkan hanyalah lari. Menjauhi keempat wajah pucat tadi. Hingga tak kusadari kakiku merasakan panasnya aspal siang itu. Pertanda aku sampai di jalan raya. Terdengar suara klakson di sisi kiriku dan “Ckiii..t, bruaaak”. Tubuhku tarasa membentur benda keras. Rasa yang di timbulkannya membuatku merasa terbang kemudian kegelapan menyelimutiku.





Ryuz@_L

buat day
saat kehampaan menerkam hati
kau ada dg sejuta panah cinta
terpaan angin kebosanan
tak mampu hempaskan kesabaranmu
kala riang tertindih nestapa
kepakan sayap cintamu berikan sejuk dihati
kau puspita hati
kau punggawa jiwa
yang tumbalkan segalanya
demi cinta



RK

Senin, 04 Mei 2009

Kurikulum dan Metode Pembelajaran Pendidikan di Indonesia

Kurikulum dan Metode Pembelajaran Pendidikan di Indonesia

Orang-orang di negeri ini, yang beruntung bisa mengenyam pendidikan, pastilah mengetahui bagaimana kurikulum pendidikan sekolah-sekolah kita. Dalam dasawarsa (sepuluh tahun) terakhir, banyak perubahan baru, atau bahkan hal baru, terutama pasca Reformasi. Sejak saya lulus SD (2001), kemudian lulus SMP (2004), sampai akhirnya lulus SMA (2007) dan sekarang jadi mahasiswa di UGM, saya sudah banyak mengalami berbagai macam kurikulum dan berarti saya adalah pelaku dan ‘produk’ dari semua itu.

Ada yang namanya kurikulum tahun 1994, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), serta untuk metode pembelajarannya, ada SCL (Student Center Learning), dan segera katanya akan ada STARS (Student, Teacher, Aestetic, Rulers Sharing). Semua punya tujuan sama: agar kualitas pendidikan di Indonesia meningkat, baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Yah, yang saya tegaskan di sini adalah: saya bukan guru, bukan pula dosen, yang tahu secara langsung positif/negatifnya kurikulum yang berubah-ubah itu. Yang bisa saya rasakan adalah metode pembelajarannya.

Hari-hari baru kuliah saya di UGM banyak hal yang menarik. Betapa sejak awal upacara penerimaan mahasiswa baru, di universitas, di fakultas, kami diterangkan banyak hal tentang metode pembelajaran yang ada di UGM saat ini. Bahkan sampai hari-hari awal kuliah (perkenalan dosen, bahkan jam kosong), dosen-dosen kembali menerangkan metode-metode pembelajaran itu.

Intinya hanya satu: agar siswa/mahasiswa aktif dalam KBM; mahasiswa aktif mencari tahu ilmu pengetahuan; dan dosen hanya sebagai pembimbing.

Untuk saat ini, mungkin itu masih berupa mimpi-mimpi. Ironis sekali, dosen menjelaskan ini itu ini itu, ealah, yo caranya saja masih dosen oriented. Dosen ngomong panjang lebar tentang SCL tad, tapi mahasiswa cuma didiamkan saja, suruh mendengarkan thok, dan jelas, mahasiswa terkantuk-kantuk! Sampai saat ini pun, saya masih kuliah dengan metode yang tidak jauh berbeda dengan SMA, hanya saja fasilitasnya lebih lengkap.

Mungkin memang SDM pengajarnya yang masih kurang siap. Untuk materi, alhamdulillah sudah cukup lengkap, namun cara penyampaiannya itu lho, masih sama saja. Yah, tapi untuk pengajar yang masih muda, beberapa sudah cukup baik dalam mengajarnya. Lumayan lah.

Belum lagi masalah kurikulum pelajar sekolah yang digonta-ganti namanya (padahal isinya juga sama saja!). Justru malah membingungkan siswanya sendiri. Alah, paling hanya akal-akalan pejabat disana untuk jadi proyek-proyek! dan ujung-ujungnya adalah uang proyek!
klik disini

Kamis, 19 Maret 2009

HARDWARE


 Printer atau pencetak adalah alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar/grafik, di atas kertas. Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu picker sebagai alat mengambil kertas dari tray. Tray ialah tempat menaruh kertas. Tinta atau toner adalah alat pencetak sesungguhnya, karena ada sesuatu yang disebut tinta atau toner yang digunakan untuk menulis pada kertas. Perbedaan toner dan tinta ialah perbedaan sistem; toner atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tak butuh pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.









 Tetikus atau yang lebih dikenal dengan nama mouse adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer selain papan ketik. Tetikus memperoleh nama demikian karena kabel yang menjulur berbentuk seperti ekor tikus[1].

Tetikus pertama kali dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart berbahan kayu dengan satu tombol. Model kedua sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan tetikus yang dapat mengetahui posisi X-Y pada layar komputer, tetikus ini dikenal dengan nama X-Y Position Indicator (indikator posisi X-Y).

Bentuk tetikus yang paling umum mempunyai dua tombol, masing-masing di sebelah kiri atas dan kanan atas yang dapat ditekan. Walaupun demikian, komputer-komputer berbasis Macintosh biasanya menggunakan tetikus satu tombol.

Tetikus bekerja dengan menangkap gerakan menggunakan bola yang menyentuh permukaan keras dan rata. Tetikus yang lebih modern sudah tidak menggunakan bola lagi, tetapi menggunakan sinar optikal untuk mendeteksi gerakan. Selain itu, ada pula yang sudah menggunakan teknologi nirkabel, baik yang berbasis radio, sinar inframerah, maupun bluetooth.

Saat ini, teknologi terbaru sudah memungkinkan tetikus memakai sistem laser sehingga resolusinya dapat mencapai 2.000 titik per inci (dpi), bahkan ada yang bisa mencapai 4.800 titik per inci. Biasanya tetikus semacam ini diperuntukkan bagi penggemar permainan video.








Tampilan komputer atau monitor komputer adalah salah satu perangkat keras komputer yang berfungsi menampilkan proses dari sebuah set komputer. Untuk saat ini monitor komputer terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
monitor Tabung sinar kathoda
monitor LCD
monitor plasma
monitor OLED
 




Papan ketik (bahasa Inggris: keyboard) atau kibor adalah peranti untuk mengetik atau memasukkan huruf, angka, atau simbol tertentu ke perangkat lunak atau sistem operasi yang dijalankan oleh komputer.

Papan ketik terdiri atas tombol-tombol berbentuk kotak dengan huruf, angka, atau simbol yang tercetak di atasnya. Dalam beberapa sistem operasi, apabila dua tombol ditekan secara bersamaan, maka akan memunculkan fungsi khusus atau pintasan yang telah diatur sebelumnya.

Ada berbagai jenis tata letak tombol pada papan ketik. Akan tetapi, yang paling populer dan umum digunakan adalah tata letak QWERTY, meniru sistem tata letak mesin ketik.

Papan ketik tipe baru biasanya mempunyai tombol tambahan di atas tombol fungsi (F1, F2, dst.) untuk mempermudah pengguna dalam mengoperasikan komputer. Selain itu, papan ketik baru juga sudah banyak yang mendukung teknologi nirkabel.